Cara Tepat Menggunakan Pupuk dari Kotoran Unggas untuk Menjaga Kesuburan Tanah

Cara Tepat Menggunakan Pupuk dari Kotoran Unggas untuk Menjaga Kesuburan Tanah

Sobat, salah satu cara alami dan ramah lingkungan untuk menjaga kesuburan tanah adalah dengan memanfaatkan kotoran unggas sebagai pupuk. Melansir dari https://dlhdiy.id/, selain mudah didapat, kotoran unggas memiliki kandungan nutrisi yang tinggi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang sangat dibutuhkan tanaman. 

Namun, penggunaan kotoran unggas tidak bisa sembarangan. Jika tidak dikelola dengan tepat, justru bisa merusak tanah dan tanaman. Berikut ini adalah cara tepat menggunakan pupuk dari kotoran unggas agar hasil pertanian lebih optimal. 

1. Mengenal manfaat kotoran unggas 

Kotoran unggas, baik dari ayam, bebek, maupun burung puyuh, kaya akan unsur hara makro dan mikro. Nitrogen membantu pertumbuhan daun, fosfor mendukung perkembangan akar dan bunga, sementara kalium memperkuat ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Selain itu, kotoran unggas juga dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah lebih gembur dan mudah menyerap air. 

2. Proses pengomposan sebelum digunakan 

Sobat, jangan langsung menggunakan kotoran unggas segar pada tanaman. Hal ini karena kotoran segar masih mengandung amonia tinggi yang bisa meracuni tanaman. Proses pengomposan sangat penting untuk menurunkan kadar racun dan membunuh bakteri berbahaya. 

Caranya, campurkan kotoran unggas dengan bahan organik lain seperti sekam padi, jerami, atau serbuk gergaji, lalu diamkan dalam wadah tertutup selama 3–4 minggu. Setelah kering dan berwarna kehitaman, barulah pupuk siap digunakan. 

3. Takaran penggunaan pupuk 

Penggunaan pupuk dari kotoran unggas harus sesuai takaran agar tidak berlebihan. Untuk lahan pertanian, rata-rata dosis yang dianjurkan adalah sekitar 1–2 ton pupuk kandang per hektare. 

Sementara untuk tanaman pot atau pekarangan rumah, cukup berikan 200–300 gram pupuk per tanaman. Sobat juga bisa mencampurnya dengan tanah sebelum menanam agar nutrisi langsung tersedia bagi akar tanaman. 

4. Waktu yang tepat untuk pemberian pupuk 

Waktu pemberian pupuk juga sangat berpengaruh. Sebaiknya pupuk dari kotoran unggas diberikan saat pengolahan tanah sebelum tanam. Hal ini bertujuan agar pupuk bisa menyatu dengan tanah dan siap diserap tanaman ketika mulai tumbuh. 

Untuk tanaman yang sudah berumur, pupuk bisa diberikan di sekitar pangkal batang dengan cara ditaburkan atau ditutup tanah tipis. Hindari pemberian pupuk ketika musim hujan deras karena nutrisi bisa terbuang bersama aliran air. 

5. Penerapan pada berbagai jenis tanaman 

Sobat bisa menggunakan pupuk dari kotoran unggas pada hampir semua jenis tanaman. Untuk sayuran seperti cabai, tomat, atau kangkung, pupuk ini mampu mempercepat pertumbuhan dan membuat daun lebih hijau. 

Pada tanaman buah, kotoran unggas membantu pembentukan bunga dan buah lebih banyak. Bahkan untuk tanaman hias, pupuk ini bisa membuat warna daun lebih cerah dan batang lebih kokoh. 

6. Menjaga keberlanjutan kesuburan tanah 

Selain bermanfaat untuk tanaman, pupuk dari kotoran unggas juga berperan besar dalam menjaga keberlanjutan kesuburan tanah. Kandungan bahan organiknya mampu memperbaiki ekosistem tanah dengan meningkatkan jumlah mikroorganisme baik.
Jika digunakan secara rutin, tanah akan tetap subur tanpa harus bergantung penuh pada pupuk kimia yang bisa merusak lingkungan. 

Sobat, menggunakan pupuk dari kotoran unggas memang membutuhkan proses yang tepat agar manfaatnya maksimal. Mulai dari pengomposan, pengaturan takaran, hingga pemilihan waktu pemberian, semua langkah harus diperhatikan. 

Dengan cara ini, tanah tidak hanya menjadi lebih subur, tetapi juga lebih sehat dan ramah lingkungan. Mari kita manfaatkan sumber daya alami ini secara bijak demi pertanian yang lebih berkelanjutan. 

Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai berita, manfaat, dan tips menjaga kelestarian lingkungan dengan mengakses https://dlhdiy.id/ sebagai laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta. Semoga membantu.

Posting Komentar untuk "Cara Tepat Menggunakan Pupuk dari Kotoran Unggas untuk Menjaga Kesuburan Tanah"